
gemakeadilan.com - Pada Rabu (3/9/2025), mahasiswa Universitas Diponegoro melaksanakan aksi Seruan Solidaritas yang diprakarsai oleh BEM FH Undip melalui Bidang Hukum, Sosial, dan Politik (HSP). Kegiatan ini digelar di pelataran Gedung H Fakultas Hukum sebagai wujud penghormatan sekaligus mengenang kawan-kawan yang gugur dalam aksi demonstrasi. Seruan Solidaritas yang dimulai pukul 16.00 WIB tersebut diisi dengan prosesi penyalaan lilin dan tabur bunga sebagai simbol duka mendalam atas kehilangan beberapa rekan mahasiswa dan masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa hadir dengan berpakaian serba hitam sebagai simbol duka dan perlawanan. Mereka juga membawa lilin masing-masing, untuk dinyalakan secara bersama-sama dan sebagai simbol untuk menegaskan semangat solidaritas. Kegiatan ini diawali dengan orasi yang disampaikan oleh Dosen, kemudian dilanjutkan oleh beberapa perwakilan dari mahasiswa FH Undip.
Ketua Bidang HSP BEM FH Undip, Fadhil Dzikra, menyatakan bahwa kegiatan ini dimaknai untuk mengungkapkan rasa berkabung atas wafatnya para mahasiswa dan masyarakat yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi beberapa hari lalu. Ia juga menyampaikan doa untuk para korban serta harapan setelah adanya kegiatan ini. “Saya mengucapkan duka yang sedalam-dalamnya, baik secara pribadi maupun mewakili lembaga atas meninggalnya kawan-kawan kami beberapa hari yang lalu. Selanjutnya, melalui aksi simbolik ini, saya berharap ini menjadi bentuk perlawanan kita semua, bahwa perlawanan tidak akan pernah padam dan akan terus hidup, sebagaimana cahaya lilin-lilin kecil yang kita nyalakan pada hari ini.”
Emilio Wiwanda, sebagai Penanggung Jawab kegiatan Seruan Solidaritas, menjelaskan bahwa acara ini tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Fakultas Hukum Undip, melainkan juga dari universitas dan fakultas lain yang berada di Universitas Diponegoro.
“Acara ini dilaksanakan karena adanya keresahan dan tergeraknya hati masyarakat untuk melakukan suatu perubahan. Dalam pelaksanaannya terdapat orasi kolektif yang terbuka bagi siapa saja yang ingin menyampaikan pendapat.”, imbuh Amar Kholis, Staf Muda Bidang HSP BEM FH Undip.
Seorang mahasiswa yang turut hadir dalam kegiatan seruan solidaritas, Tegar Abdillah, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro angkatan 2024, turut menyampaikan pesan serta harapannya. “Harapan saya dengan adanya kegiatan ini dapat membuka mata untuk para pihak terutama dari masyarakat, agar mereka sadar bahwa ketidakadilan itu tidak bisa dibiarkan begitu saja, kemudian untuk para korban, tentunya kami masyarakat dan mahasiswa selalu mengirimkan doa terbaik dan untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kekuatan dan ketabahan. Kemudian untuk pihak yang berwenang, kami meminta adanya pertanggungjawaban yang nyata, jangan hanya janji saja.”
Seruan Solidaritas tersebut diakhiri dengan rangkaian kegiatan yang penuh makna, yakni pembacaan doa bersama, prosesi penaburan bunga, penyalaan lilin, mengheningkan cipta, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Gugur Bunga, Ibu Pertiwi, Darah Juang, dan Totalitas Perjuangan di Pelataran Gedung H Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Doa dipanjatkan sebagai bentuk penghormatan dan permohonan agar para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Penaburan bunga dilakukan sebagai simbol kasih sayang sekaligus perpisahan terakhir, sedangkan lilin yang dinyalakan melambangkan semangat perjuangan yang akan terus hidup dan tidak akan pernah padam. Seluruh prosesi tersebut menciptakan suasana khidmat dan penuh haru, namun tetap tumbuh tekad bersama untuk meneruskan perjuangan yang telah diwariskan oleh kawan-kawan yang gugur.
Reporter: Amellia Rachmayanti, Rahma Alfika, dan Ibrena Maria Quinta Karo Karo
Penulis: Fildzah Shafa Ghani
Editor: Rizki dan Syauqina Fildzah Hanifa